Nikotin Hanya Pada Tembakau?
Lembaga Tembakau Jember berbagi informasi tentang manfaat tembakau untuk kehidupan kepada para pengunjung melalui stand pameran yang menampilkan hasil diversifikasi produk tembakau. Seperti Tabac Perfume (Parfum tembakau), Pupuk Organik Tembakau, Neophytadiene (Obat Anti Radang), Bio Oil dan Pestisida Nabati dari tembakau. Yang lebih menarik dan membuat para pengunjung surpriseadalah hadir pula di stan UPT PSMB – Lembaga Tembakau Jember ini Kretek Rempah Cigarskruie, produksi PR. Indokretek Malang. Menampik segala hal mengenai efek negatif rokok yang sudah tertanam selama ini. 360 derajat, Cigarskruie ini malah bisa berikan suatu terapi asap buat para perokok (peng-kretek) Cigarskruie. Banyak pengunjung antusias untuk mencoba fakta menarik ini. Sayangnya ruang pameran tidak diperkenankan untuk merokok. Walaupun sebenarnya tidak akan berikan efek negatif buat perokok pasif sekalipun, bahkan mereka juga akan rasakan dampak positifnya. Hal tersebut karena bahan perasa kretek Cigarskruie ini adalah berasal 12 rempah-rempah alami asli Indonesia, demikian Pak Fendi Agus Sandrio Mirawanto, CEO Indokretek Indonesia yang ikut hadir di Indonesia Quality Expo, 12 s/d 14 Nopember 2014 di Jakarta Convention Center.
Fakta tembakau ini begitu mendarah daging di benak masyarakat, bahkan di otak bawah sadar kita semua. Hal ini tak lain karena beredarnya sebagian besar rokok di Indonesia mulai tahun 1970 adalah menggunakan Zat Kimia sebagai perasa (taste), begitu banyak beredar baliho serta iklan televisi mencekoki negatifnya rokok (berimbas ke tembakau). Padahal informasi yang beredar sangat tidak berimbang. Rokok yang terindikasi dengan zat kimia itu rokok mana. Dalam hal ini gambar-gambar yang beredar itu yang diuji rokok merek apa? dan pengujinya siapa?.
Disini kita sedikit menyadari, padahal pengetahuan mendasar tembakau itu sendiri, tidak banyak informasinya diberikan secara berimbang. Di tembakau sendiri memang memiliki kandungan Nikotin, tetapi berbeda dikala kita hanya menggunakan Zat Nikotin secara sendirian, disitu berbahaya di dalam takaran tertentu, tidak dalam wujud tembakau. Tembakau itu sangatlah komplek, banyak hal dikala itu tercipta oleh alam. Akhirnya ditemukan beberapa manfaat tembakau seperti disebutkan diatas diantaranya. Sementara kita tidak pernah tahu bahwa di kehidupan kita sehari-hari sebenarnya kita juga mengkonsumsi nikotin dibeberapa yang kita makan sehari-hari. Seperti; Terong, Tomat, Kentang dan Bunga Kol. Bagaimana..?? Tahukah anda akan hal ini? Disini letak kesadaran kita dipengaruhi oleh para kapitalis dan broker tembakau. Yang saat ini kita dijajah secara diam-diam melalui Paradigma Negatif Tembakau di rokok. Tembakau di dunia farmasi adalah Emas Hijau yang diperebutkan oleh para penjajah Nusantara mulai sejak jaman penjajahan di negeri kita ini.
Inilah fakta dalam buah dan sayuran yang biasa kita konsumsi:
KENTANG : dalam sebuah kentang memiliki kandungan Nikotin sebesar 15,3 gram.
TERONG : dalam sebuah terong memiliki kandungan Nikotin sebesar 100 gram.
TOMAT : dalam sebuah tomat memiliki kandungan Nikotin sebesar 42,8 gram.
BUNGA KOL: dalam sebuah Bunga Kol memiliki kandungan Nikotin sebesar 3,8 gram.
Bagaimana menurut anda..? Begitu pentingnya informasi berimbang. “Selama kita tidak memiliki pengetahuan terhadap satu hal itu lengkap, baik info dampak negatif serta positifnya, maka kita alan memberikan stigma positif kepada hal (produk/barang/apapun) itu. Jadi mutlak kiranya pengetahuan itu sendiri” tutur Prof. Sutiman Bambang Sumitro saat Meet Up Kedai CK, 7 s/d Februari 2015 di acara Jagongan CK, Komunitas Kretek Rempah Cigarskruie. (ck-hilman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar